LATAR
BELAKANG IMIKI
IMIKI
sebenarnya telah mengalami perjalanan yang cukup panjang sampai dengan
dilahirkannya pada tanggal 1 September 1998. Sejak 1989 gagasan mendirikan
semacam wadah bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia telah dirintis di
Senat Mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Bandung melalui
Temu Ilmiah Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (TIMKI I). Kemudian TIMKI II
dilanjutkan di Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Hasanuddin
Ujung Pandang pada tahun 1992. Sedangkan TIMKI III mengalami perubahan nama
menjadi Pertemuan Mahasiswa Ilmu Komunikasi se-Indonesia I pada tahun 1994 oleh
Himpunan Mahasiswa Ilmu Komuniaksi Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas
Diponegoro Semarang.
Ketiga
rangkaian acara temu tersebut mengalami kebuntuan (deadlock) dalam menelurkan
sebuah wadah formal bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi di Indonesia. Adapun pada
pertemuan ketiga di Undip hanya terdeklarasikan sebuah forum informal FKMIKI
(Forum Komunikasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia). Temu selanjutnya
direncanakan pertemuan di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Indonesia
atau di Jurusan Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Atmajaya Yogyakarta. Namun,
pertemuan tersebut tidak terlaksana karena FKMIKI memang tidak berdiri sebagai
ikatan formal.
Terlepas
dari rangkaian pertemuan dua tahunan, pada tahun 1997, Jurusan Ilmu Komunikasi
FISIP Universitas Muhammadiyah Malang menggelar Communication Expo. Pada expo
ini, delegasi sepakat meneruskan upaya penggagasan kembali pendirian wadah bagi
mahasiswa Ilmu Komunikasi se-Indonesia. Pada expo ini pula Sema Fikom UNPAD
kemudian ditunjuk sebagai penyelenggara pertemuan lanjutan pada tahun 1998.
Namun berbagai kendala menghadang terlebih karena kondisi politik dan ekonomi
nasional yang sedang mengalami krisis.
Terlepas
dari kaitan di atas, Korps Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan Communication Expo pada Mei 1998. Pada
expo ini, utusan Sema Fikom UNPAD baru dapat mempresentasikan Proposal Pertemuan
Nasional Mahasiswa Ilmu Komunikasi se-Indonesia (Penamiki). Selain presentasi
dan dialog, ditempuh juga safari pada 5 perguruan tinggi yang memiliki kajian
Ilmu Komunikasi se-Yogjakarta. Dari hasil dialog dan safari disimpulkan
pentingnya mengadakan lanjutan pertemuan dalam hal ini para peserta expo
mendukung rencana penyelenggaraan Penamiki pada Juni 1998 di Fikom UNPAD
Bandung.
Pada bulan
Mei dan Juni 1998, kondisi politik semakin memanas, paling tidak ditandai
dengan gejolak aksi unjuk rasa mahasiswa, selain kondisi perekonomian yang juga
semakin memburuk. Kondisi yang sama terasa pula di bandung. Akhirnya, panitia
Penamiki di Fikom UNPAD setelah menyiapkan kurang lebih 80% persiapan terpaksa
mengundurkan acara sampai 30 Agustus 1998.
Pada tanggal
30 Agustus sampai dengan 3 September 1998 akhirnya Penamiki dapat digelar.
Melalui acara pokok persidangan yang alot dan melelahkan, akhirnya Persidangan
Penamiki mendeklarasikan berdirinya IMIKI sebagai satu-satunya wadah bagi
mahasiswa Ilmu Komunikasi se-Indonesia. Persidangan juga dapat mengagendakan
dan menyusun perangkat organisasi secara lengkap termasuk pengurus periode
1998/1999. Deklarasi ditandatangani oleh 18 perguruan tinggi peserta Penamiki
dari berbagai wilayah di Indonesia.
DASAR
KEGIATAN
Komunikasi
sebagai nafas kehidupan manusia mempunyai makna hakikat komunikasi itu sendiri
sebagai kebutuhan utama manusia dalam hidup dan berkehidupan. Tanpa komunikasi
dalam bentuk apapun manusia akan menjadii sangat tersiksa, bahkan mati dalam
kehidupannya. Komunikasi sebagai sebuah kajian ilmu akan menemukan eksistensi,
peran, dan dinamikanya manakala ia tidak hanya menjadi sebuah ilmu yang hanya
untuk ilmu. Aplikasi dari sebuah akomodasi ilmu adalah suatu keniscayaan.
Demikian juga halnya dengan Ilmu Komunikasi. Perdebatan panjang tentang
komunikasi sebagai ilmu maupun sebagai hakekat hidup itu sendiri adalah sebuah
dinamika yang tak bisa kita elakkan. Bahkan akan menjadi sebuah keprihatinan
ketika komunikasi sebagai nadi kehidupan-tidak pernah mendapatkan tempat dalam
forum-forum kajian yang memang sengaja digelar untuk itu. Kemudian lahir sebuah
pertanyaan yang cukup retoris, siapa yang akan bertanggung jawab terhadap
persoalan itu ?
Mahasiswa
Ilmu komunikasi yang setiap hari berkecimpung dalam persoalan komunikasi-teori
dan praktik- sangat bertanggung jawab terhadap kemajuan komunikasi dalam wacana
keilmuan maupun dalam dinamika aplikasi –dalam arti kemajuan teknologi dan
aplikasinya-. Kedua, -teori dan praktik tersebut tidak bisa dipisahkan begitu
saja adalah dua sisi mata uang yang saling membutuhkan dan melengkapi. Hal ini
semata-mata adalah demi kemajuan dan perkembangan peradaban manusia. Kajian
komunikasi dalam teori dan praktik- mempunyai cakupan yang cukup luas. Dalam
keseharian, komunikasi identik dengan dunia jurnalistik-wartawan. Justru karena
pemahaman yang sangat sempit inilah komunikasi mengalami kesulitan dalam
perkembangannya. Diperlukan sebuah wadah yang mampu memperjuangkan eksistensi
dan peranan komunikasi dalam segenap aspek kehidupan manusia. Tidak hanya
persoalan-persoalan sepele seperti tersebut diatas.
Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) dilahirkan tidak untuk
sesuatu yang sia-sia dan sementara. IMIKI dilahirkan dalam keadaan yang memang
perlu untuk diwujudkan. Artinya, ketika mahasiswa komunikasi telah menyadari
eksistensi keilmuannya dan membutuhkan wadah untuk memperjuangkannya, maka
lahirlah IMIKI. IMIKI lahir dengan segenap kelebihan dan kekurangannya,
meskipun demikian IMIKI berusaha mewujudkan eksistensinya sesuai dengan
konstitusi yang telah menjadi ketetapan organisasi, melingkupi latar belakang
kelahirannya maupun tujuan lahirnya IMIKI. Sebagai organisasi yang masih muda
IMIKI sangat membutuhkan bantuan dan bimbingan semua pihak untuk menapaki hari-hari
perjuangannya dengan tidak menjual independensi organisasi dan ideologi sebagai
landasan perjuangan organisasi. IMIKI yang lahir sebagai sebuah tuntutan
sejarah adalah suatu potensi kelebihan yang harus dimanifestasikan dalam
kerja-kerja nyata organisasi. Meskipun demikian sekali lagi IMIKI tidak akan
mungkin mampu berdiri dan berjalan sendiri tanpa peran pihak-pihak yang saling
terkait. Mewujudkan sebuah idealisme dalam kerja kongkrit adalah sebuah
keharusan sejarah yang akan membawa kepada eksistensi sejati.
Struktur
Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia (IMIKI) :
- Pengurus Pusat (PP) adalah pelaksana organisasi ditingkat pusat.
- Pengurus Wilayah (PW) adalah pelaksana organisasi di tingkat wilayah.
- Pengurus Cabang (PC) adalah pelaksana organisasi ditingkat cabang.
- Pengurus Perguruan Tinggi (PPT) adalah pelaksana organisasi ditingkat Universitas
Pembagian Wilayah terdiri dari :
- Wilayah I meliputi Sumatera.
- Wilayah II meliputi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat.
- Wilayah III meliputi Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Kalimantan.
- Wilayah IV meliputi Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara.
- Wilayah V meliputi Sulawesi, Papua, dan Maluku.
GBHO
GARIS-GARIS
BESAR HALUAN ORGANISASI
IKATAN
MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI INDONESIA
BAB I
POLA
UMUM KERJA
Pola umum
kerja merupakan dasar rangkaian
kegitan yang menyeluruh, terarah, terpadu dan berkesinambungan dan dimaksudkan
untuk mewujudkan tujuan organisasi sesuai dengan Visi dan Misi IMIKI sebagai
berikut :
Visi IMIKI :
”Menjadi
wadah tunggal bagi mahasiswa ilmu komunikasi indonesia yang independent untuk
menyalurkan dan mengembangkan nilai moral, kreatifitas, dinamika, dan
kemampuan.
Misi IMIKI
- Sarana mempererat silaturahmi antar mahasiswa ilmu komunikasi Indonesia
- Memberikan kontribusi riil bagi perkembangan dan kemajuan ilmu komunikasi di indonesia
- Menjadi media antara dunia keilmuan dan dunia profesi
- Mempersiapkan sumber daya mahasiswa ilmu komunikasi indonesia yang profesional, dan
- Melakukan advokasi bagi mahasiswa ilmu komunikasi indonesia dibidangnya.
2.1 Keilmuan
2.1.1
Akademik
a.
Turut memperjuangkan gelar khusus bagi lulusan mahasiswa komunikasi
b.
Memberikan kontribusi bagi pengembangan disiplin kajian ilmu komunikasi di
Indonesia
c.
Mengusahakan perubahan status dari jurusan ilmu komunikasi menjadi fakultas
ilmu komunikasi
d.
Memberikan sumbangsih dalam pengembangan kurikulum komunikasi yang berbasis
komunikasi
e.
Mengusahakan penyebaran informasi perkembangan ilmu komunikasi
2.1.2
Riset / peneiltian
a.
Mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang pengembangan dan
pengaplikasian disiplin kajian ilmu komunikasi.
b.
Turut serta dalam menumbuhkan iklim peneilitian dalam disiplin kajian ilmu
komunikasi.
c.
Menjadikan IMIKI sebagai wadah aktualisasi diri bagi seluruh mahasiswa
komunikasi se Indonesia.
2.1.3
Jaringan ( Netwoking )
a.
Membangun jaringan yang kuat antar mahasiswa komunikasi se-indonesia.
b.
Menjalin hubungan kerjasama dan silaturahmi dengan organisasi profesi.
c.
Membangun jaringan dengan dunia kerja.
d.
Membangun jaringan dengan mahasiswa ditingkat ASEAN.
2.2
Pengabdian kepada Mayarakat
a.
Memberikan kontribusi yang riil dalam pengembangan masyarakat
b.
Turut berperan serta aktif dalam proses pencerahan intelektual masyarakat,
khususnya yang terkait dengan dunia komunikasi
c.
Berperan aktif pada pembangunan nasional, yang terkait dengan bidang kajian
komunikasi
BAB II
PENUTUP
Bermula dari
kesadaran dan akhirnya juga dengan kesadaran yang tinggi denngan penuh semangat
dalam penyusunan GBHO ini, sehingga besar harapannya ketika GBHO ini mampu
memberikan semangat baru dalam jiwa organisasi IKATAN MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI
INDONESIA ke depan.
TATA TERTIB
PEMILIHAN
SEKERTARIS
JENDERAL
IKATAN
MAHASIWA ILMU KOMUNIKASI INDONESIA
- Mencalonkan dan dicalonkan sesuai dengan kriteria di AD/ART atau memiliki suara dari beberapa universitas, (apabila dalam 3 menit tidak ada maka cari yang ingin dicalonkan).
- Voting tertutup bila tidak ada mufakat.
- Calon sekjen memaparkan visi dan misinya selama 5 menit.
Blog nya mantap.... klo bisa buat pertemuan lampirkan cantak person ....
BalasHapus